Erick Thohir: Persaingan tidaklah semata-mata antarpemain tapi juga instruktur

Surabaya – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesi (PSSI) Erick Thohir menyatakan persaingan tidak ada belaka muncul antarpemain namun pembimbing juga harus bersaing di Timnas Tanah Air baik kelompok umur atau senior untuk menyebabkan sepak bola lebih besar baik lagi.

"PSSI punya pilihan ahli juga setiap instruktur punya target lalu bersaing satu identik lain masing-masing. Jadi tak hanya saja pemain, pembimbing juga harus bersaing," ucap Erick Thohir di keterangannya yang mana diterima di Surabaya, Senin.

Namun untuk ketika ini, kata Erick, semua pembimbing sudah ada fokus ke bagiannya sendiri-sendiri, seperti Nova Arianto yang tersebut telah mendampingi Timnas Indonesia U-16 dengan baik.

"Coach Indra fokus di U-20, Coach Shin Tae-Yong sekarang terus fokus untuk senior juga U-23," kata pria yang digunakan juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

Sementara itu, instruktur Timnas Indonesi U-19 Indra Sjafri mengaku akan terus-menerus mengikuti apa yang digunakan sudah ada ditetapkan oleh PSSI.

"Sebagai warga negara Tanah Air yang mana baik, juga saya punya kerjaan semata-mata bisa jadi pada sepak bola, apa pun yang dimaksud ditugaskan oleh PSSI, tentu tiada bisa jadi menolak," ucapnya.

Selain itu, dirinya tak mau jemawa cuma lantaran mengantarkan timnya juara beberapa kali namun ingin memohonkan lebih.

"Saya juga harus tahu diri, mengukur diri, jangan akibat juara kemudian telah merasa paling hebat, jangan. Selama ini kan saya tawadhu terus, tidaklah pernah koar-koar," kata pembimbing selama Sumatera Barat itu.

Hal yang tersebut paling penting, lanjutnya, adalah mempertahankan kesempatan bahwa prestasi sepak bola Indonesi mulai meningkat.

"Momentum ini ayo kita jaga bersama-sama. Terus jangan lagi kelihatan tidak ada kompak dengan membeda-bedakan para pemain Indonesia," ujarnya.

Menurut instruktur yang dimaksud miliki lisensi UEFA Pro itu, tidak ada baik untuk membeda-bedakan pemain dikarenakan semuanya ada pemain Timnas Indonesia.

"Tidak ada beda-beda. Jadi kalau telah pakai paspor Indonesi ya sudah. Itu tak bagus baik untuk anak lokal maupun keturunan, padahal mereka itu pada pada (tim) kompak sekali," tuturnya.

Artikel ini disadur dari Erick Thohir: Persaingan tidak hanya antarpemain tapi juga pelatih